- Sejarah Desa Cibeureum
RIWAYAT SINGKAT
SEJARAH BERDIRINYA DESA CIBEUREUM
Kurang lebih pada tahun 1050 Desa Cibeureum sudah merupakan sebuah kampung yang termasuk wilayah administrasi Desa Tarikolot, dan Cibeureum sendiri pada waktu itu bernama Kampung Tambagserang. Yang menjadi pucuk Pemerintahan di Tarikolot pada tahun tersebut dipimpin oleh Kuwu/Kepala Desa yang bernama Buyut Kancing
Desa Tarikolot membawahi beberapa buah kampung antara lain :
- Kampung Sumurbandung yang dipimpin sesepuh bernama Buyut Mangkudin
- Kampung Tambagserang yang dipimpin sesepuh bernama Buyut Surabraja
- Kampung Cibangkawang yang dipimpin sesepuh bernama Buyut Joyo
- Kampung Cirarang yang dipimpin oleh sesepuh bernama Buyut Kalam Jaya
Suatu saat + tahun 1055 Kuwu/Kepala Desa Tarikolot berkenan mengadakan musyawarah dengan para sesepuh / Kepala Kampung. Adapun agenda yang dibahas pada musyawarah tersebut antara lain :
- Kuwu tarikolot merasa sudah lanjut usia dan beliau bermaksud meletakan Jabatannya
- Dilihat dari segi potensi ternyata kampung Tambagserang mempunyai potensi yang lebih baik untuk perluasan pemukiman sehingga Kuwu /Kepala Desa TArikolot ( Buyut Kancing ) mempunyai inisiatif untuk memindahkan pusat pemerintahan yang semula di Tarikolot akan dialihakn ke Kampung Tambagserang dengan pertimbangan bahwa :
- Kampung Tambagserang letaknya sangat strategis berada ditengah-tengah kampung-kampung yang ada dan letaknya berdekatan dengan desa lain disekitarnya.
- Kampung Tambagserang dilintasi jalan besar yang menghubungkan antara Luragung dan Cibingbin sehinga dimgkinkan arus Transfortasi lebih efesien dan lancar.
Musyawarah berjalan lancar dan setelah mengalami perdebatan dan pertimbangan pertimbangan yang cukup maka musyawarah menghasilkan beberapa keputusan antara lain :
- Pusat Pemerintahan yang semula di Tarikolot sepakat dialihkan ke Kampung Tambagserang
- Status Desa Tarikolot secara otomatis berubah menjadi sebuah Kampung dan masuk dalam wilayah Administrasi Desa yang baru yaitu Desa Tambagserang dan yang menjadi sesepuh di Kampung Tarikolot ditunjuklah Buyut Raksapati
- Segera membentuk Pemerintahan Desa yang baru di Tambagserang sehubungan Kuwu / Kepala Desa Tarikolot yang lama tidak bermaksud memangku Jabatan lagi karena merasa beliau sudah lanjut usia.
Selang beberapa bulan setelah musyawarah Kuwu/Kepala Desa Tarikolot yang lama resmi meletakan jabatannya dan Kepala Pemerintahan di Desa Tambagserang pada waktu itu masih kosong.
Maka pada tahun 1060 segeralah masyarakat Desa Tambagserang mengadakan Pemilihan Kepala Desa yang baru, dan Akhirnya seseorang yang bernama SURABRAJA ( Kepala Kampung Tambagserang ) terpilih menjadi Kuwu/Kepala Desa Tambagserang yang pertama. Desa Tambagserang membawahi kampung-kampung antara lain : Kampung Sumurbandung, Kampung Cibangkawang, Kampung Cirarang dan Kampung Tarikolot.
Seiring dengan perkembangan jaman masyarakat yang berdomisili di Sumurbandung dikarenakan masyarakatnya sedikit mereka pindah ke Pusat Pemerintahan Desa Tambagserang. Dengan sendirinya secara otomaris Kampung Sumurbandung tidak berpenduduk lagi. Sehingga dijadikan lahan persawahan dan perkebunan yang lokasinya sekarang berada di sebelah timur Desa Cibeureum.
Sehingga dengan demikian Desa Tambagserang tinggal membawahi tiga buah kampung yaitu :
- Kampung Tarikolot
- Kampung Cibangkawang
- Kampung Cirarang
Selanjutnya pada saat kepemipinan Kuwu /Kepala Desa Surabraja pada tahun itu juga dan atas persetujuan semua unsur masyarakat dan para kepala kampung Desa Tambagserang diganti nama dengan sebutan DESA CIBEUREUM.
Waktu demi waktu terus bergulir secara pasti dan Kepala Desa pun sudah beberapa kali ada pergantian kekuasaan dan seiring dengan perkembangan jaman dan penduduk semakin banyak maka wilayah Adminsitrasi Desa Cibeureum dibagi menjadi tujuh buah kampung/ blok yaitu :
- Kampung cirarang diganti dengan sebutan blok Senen
- Kampung Tarikolot diganti dengan sebutan blok Kemis
- Kampung Cibangkawang diganti dengan sebutan blok saptu
- Cibeureum sendiri dibagi empat wilayah yaitu:
- Blok Salasa
- Blok Rebo
- Blok Jamahat
- Blok Ahad
Seiring waktu berjalan penduduk semakin padat sehingga Pemerintahan desa Cibeureum diperkirakan tidak akan bisa mengayomi masyarakatnya, maka pada tahun 1982 dibawah kepemimpinan Kuwu/Kepala Desa E SUYATNO dengan ijin dari Pemerintah Kabupaten Desa Cibeureum dibagi menjadi 4 Desa otonomi yaitu :
- Desa Cibeureum membawahi 4 Dusun/blok yaitu Blok Rebo, Blok salasa, Blok Jamahat dan Blok Ahad
- Desa Tarikolot
- Dusun Cirarang yang berubah nama menjadi Desa Sukadana
- Dusun Cibangkawang yang berubah nama menjadi Desa Randusari
Adapun yang menjadi Kepala Pemerintahan/ kuwu sementara sebelum ada Kuwu/Kepala Desa depinitif maka ditunjuklah :
- Bpk Kantadi sebagai Pejabat sementara Kepala Desa Sukadana
- Bpk. Suminta sebagai Pejabat Kepala Desa Randusari
- Bpk Jayadirja sebagai Kepala Desa Tarikolot
Ketiga orang tersebut adalah aparatur Pemerintah Desa Cibeureum.
Dari Hasil rumusan maka pada tahun 1983 diadakanlah Pemilihan Kepala Desa di tiga Desa tersebut diatas, berdasarkan hasil Pemilihan maka terpilihlah :
- Bpk K WISASTRA sebagai Kepala Desa yang pertama di Tarikolot
- Bpk T.SUYADI sebagai kepala Desa Sukadana
- Bpk. SUNARYO sebagai Kepala Desa Randusari
Maka sejak tahun 1982 Desa Cibeureum membawahi 4 buah dusun yaitu :
- Yang semula Blok Jamahat dirubah namanya menjadi Dusun I
- Yang semula Blok Ahad dirubah namanya jadi Dusun II
- Yang semula Blok Rebo dirubah namanya jadi Dusun III
- Yang semula Blok salasa dirubah namanya jadi Dusun IV
Sejak berdirinya Desa Cibeureum sampai dengan sekarang tahun 2011 yang menjadi Kepala Pemerintahan/ Kuwu di Desa Cibeureum adalah sebagai berikut :
No |
Nama |
Masa Jabatan ( Tahun) |
|
No |
Nama |
Masa Jabatan ( Tahun) |
1 |
Surabraja |
|
|
10 |
Asmadiwangsa |
Hanya 8 bulan |
2 |
Anggadiwangsa |
|
|
11 |
Sastra Wijaya |
30 tahun |
3 |
Prayalaksana |
|
|
12 |
Partadisastra |
8 tahun |
4 |
Kalimudin |
|
|
13 |
Sastra Perwata |
15 tahun |
5 |
Nayadipa |
|
|
14 |
E.Suyatno |
20 tahun |
6 |
Jayadiwangsa |
|
|
15 |
Tarwin |
10 tahun |
7 |
Raksadiwana |
|
|
16 |
Wasrim |
1998 s/d 2006 |
8 |
Anggadiraksa |
|
|
17 |
Oo Sahri, BA |
2007 s/d 2013 |
9 |
Jaya Laksana |
……s/d 1914 |
|
18 |
Suratno, B.Sc |
2013 s/d 2019 |
19 | Drs.Arip Taopik | 2020 s/d 2025 |
CATATAN
Berdasarkan cerita yang penulis dengar dari Narasumber yang ada pergantian nama dari Tambagserang menjadi Cibeureum tersebut untuk mengenang/mengingat kembali sebuah peristiwa meninggalnya seorang anak kecil yang sedang tidur nyenyak akibat dihisap darahnya oleh seekor lintah Raksasa sebesar gulungan tikar pandan
Kemudian lintah tersebut ditusuk oleh ayah sianak dengan menggunakan bambu ampel Kuning ( Awi Ampel Koneng ) sehingga mati dan darahnya mengalir ke Sungai Cikaro sehingga air sungai tersebut menjadi merah ( Beureum ) maka sejak saat itu ( Kepemimpinan Kuwu SURA BRAJA ) dijadikan patokan sebagai berdirinya Desa Cibeureum.
Demikian riwayat singkat Desa Cibeureum yang diketahui Penulis berdasarkan cerita dan keterangan dari orang-orang yang sudah tua di desa.
- Kondisi umun Desa Cibeureum
- Keadaan Fisik/Geografis
- Batas Wilayah Administrasi
No |
Batas Wilayah |
Desa/Kecamatan |
1. |
Sebelah Utara |
Tarikolot & Sukadana/ Cibeureum |
2. |
Sebelah Timur |
Sukamaju/Cibingbin |
3. |
Sebelah Selatan |
Sumurwiru/Cibeureum |
4. |
Sebelah Barat |
Randusari/Cibeureum |
- Luas wilayah menurut penggunaan
No |
Uraian |
Jumlah ( ha ) |
1. |
Luas wilayah |
819.646 |
2. |
Tanah sawah |
243 |
3. |
Tanah Pekarangan |
39.5 |
4. |
Tanah Tegalan/Ladang |
107 |
5. |
Lain-lain |
49.74 |
- Keadaan Topografi Desa
Secara umum Desa Cibeureum merupakan daerah Dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian sekitar 175 m diatas permukaan laut.
- Iklim
Iklim Desa Cibeureum sebagaimana desa-desa lain di Kecamatan Cibeureum dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Cibeureum Kec.Cibeureum Kabupaten Kuningan.
- Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk
- Jumlah Jiwa
No |
Umur |
L |
P |
L+P |
|
No |
Umur |
L |
P |
L+P |
1 |
0-4 |
207 |
160 |
367 |
|
|
35-39 |
181 |
182 |
363 |
|
5-9 |
158 |
175 |
333 |
|
|
40-44 |
169 |
177 |
346 |
|
10-14 |
169 |
163 |
332 |
|
|
45-49 |
156 |
169 |
325 |
|
15-19 |
175 |
197 |
372 |
|
|
50-54 |
132 |
146 |
278 |
|
20-24 |
220 |
227 |
447 |
|
|
55-59 |
109 |
135 |
244 |
|
25-29 |
201 |
201 |
402 |
|
|
60-64 |
103 |
125 |
228 |
|
30-34 |
180 |
187 |
367 |
|
|
65-69 |
177 |
171 |
248 |
|
|
|
|
|
|
|
70 ke atas |
116 |
115 |
231 |
|
|
|
|
|
Jumlah |
2453 |
2531 |
4984 |
||
|
Desa Cibeureum mempunyai penduduk yang :
- Usia Produktif ( 15-55 tahun )............................... 2.900 orang
- Usia Non Produktif (56 tahun keatas)................... 1.051 orang
- Jumlah KK
No |
Jumlah KK |
Jml Total |
||||||||
Dusun I |
Dusun II |
Dusun III |
Dusun IV |
|||||||
L |
P |
L |
P |
L |
P |
L |
P |
|||
|
266 |
62 |
374 |
77 |
363 |
72 |
319 |
48 |
1322 |
259 |
- Jumlah Penduduk berdasarkan pendidikan
No |
Tingkat Pendidikan |
Jumlah |
1 |
Belum Sekolah |
484 |
|
Tidak tamat SD |
71 |
|
Tamat SD |
3120 |
|
Tamat SLTP |
600 |
|
Tamat SLTA |
430 |
|
Tamat D1-D3 |
104 |
|
Tamat S1-S3 |
46 |
- Mata Pencaharian
No |
Mata Pencaharian |
Jumlah |
|
Petani |
908 |
|
Buruh Tani |
1302 |
|
Pegawai Negeri Sipil |
77 |
|
Industru Rumah Tangga |
4 |
|
Pedagang Keliling |
47 |
|
Montir |
5 |
|
Bidan |
3 |
|
Perawat |
2 |
|
Pembantu Rumah Tangga |
23 |
|
TNI |
4 |
|
Polri |
3 |
|
Pensiunan |
35 |
|
Pengusaha Kecil |
15 |
|
Semiman/Artis |
43 |
|
Karyawan swasta |
215 |
- Sarana Prasarana
IV.1. Sektor Perumahan Penduduk
IV.1.1. Rumah permanen : 414
IV.1.2. Rumah permanen dinding bata belum di Ploor : 102
IV.1.3. Rumah semi permanen lantai keramik / Ploor : 754
IV.1.4. Rumah semi permanen lantai tanah : -
IV.1.5. Rumah rangka kayu lantai ploor : 17
IV.1.6. Rumah rangka kayu lantai tanah : 13
Jumlah : 1300
IV.2. Sektor Pemukinan/ Prasarana Perumahan
No |
Uraian |
Jumlah |
1 |
Luas wilayah |
819.646 |
2 |
Luas daerah Pemukiman |
39.5 |
3 |
Jalan Lingkungan/Jalan Desa ( lebar 1,50-3 M ) |
|
|
Yang terbangun
|
8 Km 4.7 Km 1,9 Km 1,4 Km |
4 |
Jalan setapak/Gang ( lebar 1-1,5 M ) |
|
|
Yang terbangun
|
3 Km 1.2 Km 1.3 Km 0.5 Km |
5 |
Saluran Drainase ( SPAL / SPAH ) |
|
|
Yang terbangun
|
1.171 m 171 m 800 m 200 m |
6 |
Jamban Keluarga |
1012 |
7 |
MCK umum |
- |
8 |
Kakus / WC Cemplung |
- |
9 |
Sumur bor dangkal / pantek |
- |
10 |
Sumur gali |
800 |
11 |
Jaringan Air bersih
|
55 |
12 |
Tempat pembuangan sampah sementara ( TPSS ) |
- |
13 |
Tempat pembuangan sampah akhir |
- |
14 |
Luas areal pemukiman kumuh |
- |
15 |
Luas areal rawan bencana |
- |
- Kriteria Pemukiman Kumuh
- Kepadatan penduduk
- Kepadatan bangunan
- Kualitas bangunan sangat rendah
- Prasarana dan sarana lingkungan tidak layak huni
- Rata – rata KK 3-5 KK perumah
- Sektor Sarana /Prasarana lain
No |
Jenis Sarana / Prasarana |
Jumlah |
1 |
Sarana Pendidikan
|
1 2 1 - - 1
|
2. |
Sarana Ibadah
|
1 14 - |
3 |
Pasilitas Ekonomi
|
1 72 - 1 1 1 |
4 |
Sarana Kesehatan
|
1 1 8 |
5 |
Sarana Olah Raga
|
1 2 - - -
|
6 |
Sarana Sosial
|
- |
7 |
Sarana Rekreasi
|
- |
|
|
|